Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengecam keras tindakan aparat kepolisian yang menyebabkan kematian Affan Kurniawan. Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, menyatakan atensi yang sangat serius terhadap unjuk rasa di Jakarta sejak 25 Agustus hingga saat ini. Komnas sudah membentuk posko pengaduan bagi warga yang menjadi korban selama aksi demonstrasi, serta membentuk tim pemantau di lokasi demo, Polda Metro Jaya, dan rumah sakit terkait.
Pemerintah dan Pemeriksaan Anggota Brimob
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan memastikan pemerintah akan menginvestigasi kasus ini dengan proses yang transparan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menyampaikan permintaan maaf langsung kepada keluarga Affan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan memerintahkan pemeriksaan tujuh anggota Satbrimob yang diduga terlibat dalam kecelakaan tersebut.
Reaksi Masyarakat dan Penghormatan Terakhir
Ribuan pengemudi ojol dan masyarakat dari berbagai elemen mengiringi prosesi pemakaman Affan di TPU Karet Bivak, Jakarta. Aksi solidaritas juga meramaikan demonstrasi yang menuntut keadilan dan penyelidikan tuntas atas insiden tersebut. Aparat keamanan berupaya mengendalikan situasi agar tetap kondusif selama prosesi berlangsung.
Seruan untuk Penanganan Humanis Demonstrasi
Menko Polkam Budi Gunawan mengimbau aparat untuk bertindak lebih persuasif dan humanis dalam mengawal aksi massa guna mencegah kejadian fatal seperti ini terulang. Pemantauan dan penegakan hukum yang ketat diharapkan mampu menjamin hak asasi manusia dan keamanan semua pihak dalam situasi demonstrasi.
Dampak dan Harapan
Kasus ini menjadi sorotan nasional dan internasional sebagai contoh pentingnya reformasi pola penanganan demonstrasi di Indonesia. Banyak pihak berharap keadilan ditegakkan dan aturan lebih ketat diterapkan untuk melindungi warga, terutama pekerja sektor informal yang rentan seperti pengemudi ojol.
