Dalam 24 jam terakhir, sistem SiPongi KLHK mendeteksi 1.048 titik panas (hotspot) karhutla di Indonesia. 51 titik diklasifikasikan berkepercayaan tinggi (high confidence), 867 sedang, dan 130 rendah. Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat jumlah terbanyak: 524 hotspot. Rilis ini merujuk pembacaan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses Kamis, 4 Sept 2025 pukul 11.36 WIB.
Sebaran Utama (Top Provinsi)
-
NTT: 524 titik
-
Jawa Timur: 165 titik
-
NTB: 144 titik
-
Kalimantan Timur: 31 titik
-
Jawa Barat: 25 titik
-
Sulawesi Tenggara: 22 titik
-
Jawa Tengah: 21 titik
(Perincian berdasarkan kompilasi SiPongi yang dipublikasikan Databoks/Katadata).
Kenapa “High Confidence” Penting?
Label confidence menggambarkan probabilitas bahwa deteksi satelit benar-benar titik api aktif (bukan false alarm). “High confidence” berarti sangat mungkin kebakaran nyata dan biasanya perlu respons cepat (ground check atau water bombing jika meluas). Klasifikasi ini lazim pada data MODIS/VIIRS yang dipakai pemantauan hotspot.
Konteks Cuaca: Risiko Masih Mengintai
BMKG mencatat periode 29 Agustus–4 September 2025 diwarnai hujan signifikan di sebagian wilayah, namun risiko karhutla tetap ada di daerah yang kering (termasuk NTT dan sekitarnya). Artinya, meski ada jeda hujan, potensi permukaan cepat mengering sehingga bara api mudah menyala ulang oleh angin.
Dampak yang Perlu Dipantau Cepat
-
Kualitas udara & jarak pandang di pusat sebaran (NTT, NTB, Jatim) terutama pagi–siang saat angin permukaan menguat.
-
Gangguan transportasi darat/udara di titik rawan kabut asap.
-
Perkembangan hotspot “high confidence” → prioritas patroli darat dan rapid response.
(Disarikan dari pola karhutla musiman dan peringatan kesiapsiagaan cuaca).
Rekomendasi Singkat (Operasional)
-
Pemda/BPBD/KPH: Fokuskan ground check di kantong “high confidence”; siapkan asset pemadaman cepat.
-
Komunitas/Desa: Hentikan pembakaran terbuka (lahan/pekarangan), laporkan asap awal.
-
Sektor usaha: Aktifkan SOP zero burning dan fire watch bergilir.
-
Publik: Pantau info resmi (SiPongi/BMKG), siapkan masker saat kualitas udara menurun.
(Sejalan dengan protokol pencegahan KLHK & BMKG).
Metodologi & Catatan Data
Angka 1.048 dan komposisi 51/867/130 berasal dari SiPongi (KLHK) berbasis sensor Terra/Aqua, SNPP, NOAA—diakses 4 Sept 2025, 11.36 WIB. Distribusi per provinsi merujuk publikasi Databoks yang mengutip panel SiPongi hari ini. Angka bisa berubah intrahari seiring pembaruan lintasan satelit.